Limbah MBG Sebabkan Bau Menyengat, SPPG Bumi Daya Dinilai Abaikan Pengelola Mengaku Belum Punya Solusi

Lampung Selatan, Ungkapkasus.id

— Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bumi Daya, Kecamatan Palas, Lampung Selatan, yang berada di bawah Yayasan Alfian Husin, menuai sorotan setelah diduga mengabaikan pengelolaan limbah cucian dari dapur. Limbah tersebut menimbulkan bau tidak sedap dan mengganggu kenyamanan warga serta aktivitas pelayanan kesehatan.

Limbah bekas kegiatan Makan Bergizi Gratis (MBG) itu disebut mengalir langsung ke saluran drainase di depan Puskesmas Rawat Inap Bumi Daya. Cairan berwarna putih yang keluar dari saluran bahkan membentuk endapan seperti lendir dan mengeluarkan aroma menyengat, terutama pada kondisi cuaca tertentu.

Seorang warga sekitar yang enggan disebut namanya mengaku sangat terganggu dengan bau tersebut.

“Parah baunya, apalagi depan rumah yang dekat MBG itu bau benar. Di bawah ini juga bau. Kalau musim hujan pun tetap bau,” ujarnya, Kamis (27/11/2025).

Warga lainnya memberikan kesaksian bahwa bau lebih terasa di area dekat puskesmas.

“Kalau bau limbahnya nggak sampai sini bang, tapi yang bau itu dari depan puskes ke atas,” tuturnya.

Saat dikonfirmasi, Adit, Asisten Lapangan (Aslap) SPPG Bumi Daya, justru mengaku bingung menanggapi persoalan limbah tersebut. Ia menegaskan bahwa pengelolaan limbah merupakan tanggung jawab kepala dapur, dan hingga kini belum ada penanganan pasti yang dilakukan.

“Kalau saya menjawab itu bingung juga karena yang bertanggung jawab kepala dapur. Saat ini kami sudah memasang paralon untuk mengatasinya. Tapi kelanjutannya seperti apa, belum tahu, apakah harus pasang paralon lagi dan akan disalurkan ke mana,” kata Adit di kantor SPPG, Kamis (27/11/2025).

Ketika ditanya mengenai rencana penanganan jangka panjang, Adit mengakui bahwa pihaknya masih belum memiliki solusi.

“Saat ini kita belum ada solusi. Mau pasang paralon pun terkendala karena paritnya berkelok, jadi belum ada solusi,” ujarnya.

Masalah ini sebelumnya sudah disinggung oleh Camat Palas, Ns. Rosalina, M.Kep, serta KUPT Puskesmas Rawat Inap Bumi Daya, Rosnani, S.Keb, namun hingga kini tidak ada langkah konkret dari pihak SPPG.

“Itu tadi, kita belum ada solusi terkait limbah. Untuk standar IPAL juga kurang tahu,” tutup Adit.
Upaya konfirmasi kepada Kepala SPPG Bumi Daya, Fajar Widi, tidak membuahkan hasil. Telepon tidak diangkat dan pesan WhatsApp juga tidak direspons.(Tim)

 

Exit mobile version