Way Kanan —ungkapkasus.id
Pemerintah Kabupaten Way Kanan kembali menuai sorotan. Dalam proses seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) untuk posisi Sekretaris Daerah (Sekda), dugaan kuat praktik nepotisme mencuat. Jum’at 30/5
LSM Rubik menilai proses seleksi tidak berjalan secara meritokratis. “Ada indikasi kuat Sekda dipilih bukan karena kompetensi, tetapi karena hubungan keluarga,” kata Feri Yunizar, Ketua LSM Rubik.
Nama Dr. Arie Anthony Thamrin, S.STP., M.IP, muncul sebagai peserta dengan nilai sempurna 100 dan peringkat pertama. Namun, publik terkejut saat mengetahui bahwa Arie adalah sepupu kandung Bupati dan Ketua DPRD Way Kanan, yang juga bersaudara.
“Ini bukan sekadar pelanggaran etika. Ini gejala kerusakan sistem pemerintahan,” ujar Feri. Ia juga menyoroti lemahnya pengawasan legislatif karena Ketua DPRD dan Bupati masih satu keluarga.
Feri mempertanyakan objektivitas seleksi jika panitia dan hasil akhirnya berada dalam lingkaran kekuasaan keluarga besar. Ia menegaskan bahwa hal ini membuka celah penyalahgunaan anggaran secara sistemik.
Dari sepuluh peserta yang lolos seleksi administrasi, tiga lainnya meraih nilai tinggi 93,75. Namun, hanya Arie yang mendapatkan nilai sempurna, menimbulkan dugaan rekayasa.
“Jika nepotisme dibiarkan, dampaknya sangat luas. Jabatan strategis diisi orang yang belum tentu kompeten,” kata Feri. Ia menambahkan bahwa kondisi ini akan menyebabkan publik kehilangan kepercayaan terhadap institusi pemerintahan.
LSM Rubik berencana melaporkan kasus ini ke KPK dan Ombudsman RI, serta mendesak KASN untuk mengawasi independensi panitia seleksi.
“Ini bukan hanya soal moral, tapi juga soal masa depan demokrasi lokal,” tutup Feri.
(Red)
