Pringsewu(ungkapkasus.id) – Satreskrim Polres Pringsewu menggelar syukuran sederhana dalam rangka peringatan HUT Reserse Polri ke-78. Acara berlangsung di lobi Mapolres Pringsewu, Selasa (9/12/2025), dan dihadiri jajaran pimpinan serta puluhan personel reserse.
Meski digelar tanpa kemeriahan besar, suasana acara tampak khidmat. Doa bersama, sambutan pimpinan, hingga pemotongan tumpeng menjadi rangkaian utama dalam kegiatan yang sarat pesan refleksi tersebut.
Kasat Reskrim Polres Pringsewu, AKP Johannes Erwin Parlindungan Sihombing, mengatakan peringatan HUT ke-78 ini menjadi momentum penting bagi seluruh jajaran reserse. Terlebih, mulai 2 Januari 2026, KUHP dan KUHAP baru resmi diberlakukan secara nasional.
“Kita sedang berada pada masa transisi besar dalam sistem hukum pidana. Karena itu, HUT ke-78 Reserse ini bukan hanya seremoni, tetapi momen untuk memperkuat kompetensi penyidik agar siap menghadapi aturan baru,” ujar AKP Johannes di sela kegiatan.
Ia menjelaskan, perubahan pada KUHP dan KUHAP tidak hanya soal pasal, tapi juga perubahan paradigma penegakan hukum. Penyidik dituntut lebih teliti, memahami prosedur baru, serta mampu menyesuaikan metode penyidikan dengan prinsip-prinsip modern.
“Mulai dari konsep restorative justice, penanganan delik aduan, hingga mekanisme penyidikan yang lebih humanis—semua membutuhkan pemahaman yang solid. Tidak boleh ada penyidik yang gagap aturan begitu memasuki 2026,” tegasnya.
Tantangan Berat Reserse, Kini dan ke Depan
AKP Johannes juga memaparkan sejumlah tantangan yang selama ini dihadapi jajaran reserse. Menurutnya, perkembangan modus kejahatan menjadi salah satu beban kerja terbesar.
“Kejahatan siber meningkat, penipuan online makin kreatif, narkotika tidak pernah turun, sementara kejahatan konvensional seperti curanmor dan pencurian dengan pemberatan tetap jadi fokus. Ini membuat penyidik harus lincah dan cepat beradaptasi,” jelasnya.
Ia menambahkan, tantangan ke depan diprediksi lebih berat karena masyarakat semakin kritis dan menuntut transparansi dalam penanganan perkara.
“Tuntutan publik semakin tinggi. Masyarakat ingin proses cepat, tidak berbelit, dan bisa dipantau. Ini semua harus dijawab dengan profesionalisme,” kata Johannes.
Selain itu, dinamika sosial ekonomi juga berdampak langsung pada peningkatan jenis kejahatan tertentu, seperti penggelapan, penipuan investasi, hingga tindak pidana perlindungan anak dan perempuan.
Perkuat SDM, Tingkatkan Kualitas Layanan
Dalam kesempatan itu, Satreskrim juga menegaskan komitmen meningkatkan kemampuan personelnya melalui sejumlah program pelatihan internal.
“Kita sudah siapkan agenda pelatihan reguler, termasuk diskusi hukum, workshop penyidikan berbasis digital, dan penguatan kemampuan forensik lapangan. Ini penting supaya penyidik tidak hanya bekerja keras, tapi juga bekerja cerdas,” ungkap Johannes.
Syukuran HUT ke-78 ini ditutup dengan pemotongan tumpeng oleh Kabag Ops Polres Pringsewu dan disaksikan seluruh personel yang hadir. Momen tersebut menjadi harapan agar kinerja reserse semakin solid dan mampu menjawab setiap tantangan penegakan hukum di era perubahan besar.












