Pringsewu(ungkapkasus.id) – Ribuan warga tumpah ruah di sepanjang jalan utama Kabupaten Pringsewu untuk menyaksikan parade karnaval budaya yang digelar Polres Pringsewu. Parade berlangsung meriah di rute menuju Komplek Pemda Pringsewu, Jumat (17/10/2025) siang.
Kegiatan ini menjadi bagian dari Pringsewu Cultural Festival 2025, yang digagas oleh Kapolres Pringsewu dalam rangka memperingati Hari Kebudayaan Nasional. Festival ini bertujuan memperkuat semangat kebinekaan sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya Nusantara kepada masyarakat.
Sebanyak 57 kelompok peserta turut ambil bagian dalam parade tersebut. Mereka terdiri atas perwakilan berbagai etnis, pelajar, komunitas seni, instansi pemerintah, serta berbagai elemen masyarakat lainnya. Setiap kelompok menampilkan kreativitas dan ciri khas budayanya masing-masing melalui busana, tari, serta pertunjukan musik tradisional.
Beragam atraksi budaya tampil memukau, mulai dari ogoh-ogoh, barongsai, reog Ponorogo, hingga berbagai kesenian lokal khas Lampung. Sorak-sorai penonton mengiringi jalannya parade yang berlangsung meriah dan penuh warna.
Dalam kesempatan itu, Kapolres Pringsewu AKBP M. Yunnus Saputra bersama Bupati Pringsewu juga mendapat kehormatan menaiki dadak merak, salah satu ikon seni budaya tradisional yang ditampilkan dalam parade.
Kapolres Pringsewu AKBP M. Yunnus Saputra menyampaikan bahwa Pringsewu Cultural Festival 2025 digagas sebagai wujud perayaan Hari Kebudayaan Nasional pertama, sekaligus sebagai ajang memperkuat semangat kebinekaan dan persatuan melalui budaya.
“Pringsewu Cultural Festival ini kami inisiasi untuk memperingati Hari Kebudayaan Nasional yang pertama. Dalam rangkaian kegiatan, ada berbagai perlombaan seperti kuda kepang dan reog Ponorogo. Hal ini karena di Pringsewu banyak masyarakat keturunan Jawa, namun kita juga hidup dalam masyarakat yang heterogen terdapat sembilan suku dan satu etnis besar yang semuanya kami representasikan dalam satu festival,” ujar Kapolres.
Yunnus menambahkan, karnaval budaya tahun ini diikuti lebih dari 1.500 peserta yang tergabung dalam 57 kelompok, terdiri atas pelajar, komunitas seni, instansi pemerintah, dan berbagai elemen masyarakat. Setelah parade, kegiatan dilanjutkan dengan sendratari, dan puncaknya akan ditutup dengan pagelaran wayang kulit oleh dalang Ki Sujiwo Tejo, yang mengusung pesan persatuan melalui budaya.
“Kegiatan ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga sarana untuk menyatukan perbedaan melalui ekspresi budaya. Kita ingin menunjukkan bahwa keberagaman adalah kekuatan,” tambahnya.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan festival ini menjadi agenda tahunan, Kapolres menyatakan pihaknya akan melakukan evaluasi bersama.
“Kalau kegiatan ini membawa manfaat bagi masyarakat, baik dari sisi sosial, budaya, maupun ekonomi tentu sebaiknya dilanjutkan. Walau awalnya diinisiasi oleh Polres dengan pendekatan keamanan, ke depan kami berharap kegiatan ini dapat dilanjutkan oleh pemerintah daerah, agar nilai kebersamaan dan dampak ekonomi lokalnya semakin kuat,” tegas Kapolres.
Sementara itu, perwakilan Komunitas Masyarakat Batak mengaku bangga dapat ikut serta dalam ajang tersebut. “Pringsewu Cultural Festival Kapolres Cup II ini luar biasa. Nilai positifnya sangat besar, karena keberagaman terlihat indah dalam kebersamaan. Semoga acara seperti ini rutin digelar setiap tahun,” ujarnya.
Salah satu pengunjung, Astri, warga Kelurahan Fajaresuk, juga mengaku sangat terhibur dengan kemeriahan acara.
“Ramai banget! Pesertanya banyak dan tampil bagus-bagus semua. Ada jaranan, reog, dan band juga. Keren banget Polres Pringsewu, semoga acara seperti ini terus diadakan setiap tahun,” tuturnya antusias.
Festival Budaya 2025 Polres Pringsewu ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sarana mempererat keharmonisan dan persatuan antarwarga dari berbagai latar belakang budaya