Pringsewu(ungkapkasus.id) – Hari pertama pelaksanaan Pringsewu Cultural Festival 2025 yang digelar di halaman Mapolres Pringsewu, Rabu (15/10/2025), berlangsung meriah dan penuh antusiasme. Sebanyak 19 grup seni budaya tampil memeriahkan pembukaan festival, terdiri atas 16 kelompok kuda kepang dan 3 grup reog Ponorogo.
Sejak pagi, ratusan warga tampak memadati area kegiatan untuk menyaksikan berbagai penampilan. Sorak-sorai penonton mengiringi setiap atraksi, menciptakan suasana semarak dan penuh energi sepanjang acara.
Beberapa kelompok seni yang tampil pada hari pertama antara lain Krido Budoyo dari Kecamatan Sukoharjo, Budaya Sakti dari Kota Metro, Singo Manggolo Mudo dari Kabupaten Lampung Timur, serta Turonggo Mudo Budoyo dari Kota Bandar Lampung. Masing-masing menampilkan pertunjukan khas dengan tata gerak, kostum, dan iringan musik tradisional yang memukau penonton.
Untuk diketahui, dalam setiap gerak tari menampilkan kisah Jatmara Sai Bumi yang melambangkan kehidupan, perjuangan, dan kepemimpinan, yang menjadi pembeda dari even tahun sebelumnya yang hanya menampilkan bentuk pertunjukan tanpa pengisahan mendalam. Unsur naratif tersebut menjadikan setiap tampilan tidak sekadar hiburan, tetapi juga sarat makna dan nilai filosofis tentang perjalanan hidup dan kepemimpinan dalam budaya Lampung.
Penampilan para peserta dinilai oleh dewan juri yang terdiri dari praktisi dan pemerhati seni budaya daerah. Setiap kelompok menunjukkan kekompakan, kreativitas, serta upaya melestarikan nilai-nilai tradisi dalam kemasan yang menarik dan menghibur.
Ketua panitia kegiatan, Kompol Sugeng Sumanto, menyampaikan bahwa pelaksanaan hari pertama berjalan lancar dan mendapat sambutan positif dari masyarakat.
“Antusiasme warga sangat tinggi, baik dari penonton maupun peserta. Ini membuktikan bahwa kesenian tradisional masih memiliki tempat di hati masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Pringsewu AKBP M. Yunnus Saputra mengapresiasi semangat para pelaku seni yang turut berpartisipasi sejak hari pertama. Ia berharap festival ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan budaya lokal.
“Melalui festival ini, kami ingin mempererat kebersamaan masyarakat di tengah keberagaman etnis dan budaya yang ada di Kabupaten Pringsewu,” ungkap Kapolres.
Festival yang akan berlangsung selama tiga hari ini juga menghadirkan berbagai kegiatan menarik lainnya, di antaranya karnaval budaya, pertunjukan musik dan tari kreasi, serta pagelaran wayang kulit. Selain itu, ratusan pelaku UMKM lokal turut meramaikan area pameran dengan berbagai produk unggulan daerah.
Salah satu warga Kecamatan Gadingrejo, Yuni Astuti (34), mengapresiasi pelaksanaan festival yang dinilainya mampu menghidupkan kembali semangat kebersamaan di tengah masyarakat.
“Acara seperti ini bagus sekali. Selain menghibur, juga menjadi ajang untuk memperkenalkan budaya daerah kepada generasi muda. Anak-anak saya sangat antusias menonton, harapannya semakin sering diadakan even seperti ini akan semakin baik,” ujarnya.
Apresiasi serupa disampaikan oleh Prima, seorang pelaku UMKM asal Pringsewu, yang menilai festival ini turut memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal.
“Selain pertunjukan seni, pengunjung juga bisa belanja berbagai produk lokal. Harapannya dagangan laris dan omset bisa meningkat dibanding hari biasa,” katanya.