Maulid Nabi Di Batusaeng Tanggamus, Ini Penyebab Galau Dalam Kehidupan 

TANGGAMUS — Ungkapkasus.id

Jamaah Pengajian Al-Hidayah, Pekon (desa) Sinarjawa, Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus, menggelar Kegiatan Maulid Nabi Muhammad 1447 Hijriah di Masjid Baitul Muttaqin Batusaeng. Senin, (15/9/2025).

 

Dalam sambutan Ketua panitia kegiatan, Rendi Mediawan, menyampaikan ungkapan terimakasih sekaligus ucapan permohonan maaf kepada para jamaah pengajian atas keterbatasan sarana dan prasarana yang ada.

 

Sementara Pengasuh Pengajian Al-Hidayah Pekon Sinarjawa, Ustad Selamet, mengimbau kepada seluruh jamaah, agar senantiasa membaca sholawat barzanji. “Dibulan Rabiul Awal ini, kita utamakan untuk selalu membaca barzanji”, imbaunya.

 

Di sela-sela tausiahnya, KH. Amir mengungkapkan, bahwa daerah Batusaeng telah mengalami banyak perkembangan. “Saya mengingat dan membandingkan perjalanan saya didaerah ini pada zaman dahulu, dan saat ini sudah mengalami kemajuan”, ujarnya.

 

Kemudian, KH. Amir juga menekankan tentang pentingnya rasa bersyukur kepada Allah SWT, atas karunia dan nikmat yang telah dilimpahkan.

 

Namun, bagi manusia yang tidak pandai bersyukur, dipastikan oleh KH. Amir bahwa kehidupannya akan selalu resah. “Barang siapa yang berpaling, tidak bersyukur, tidak pernah berzikir kepada Allah Subhanahu wa taala, maka orang tersebut pasti akan selalu sumpek (galau)”, jelas KH. Amir, dalam Al-Quran, Surah Thaha ayat 124.

 

Dikesempatan itu, KH. Amir juga memimpin jamaah dalam pembacaan surah Al-Fatihah yang dihadiahkan untuk para tokoh masyarakat setempat yang telah berpulang ke rahmatullah.

 

Diketahui, kegiatan yang digelar pada hari kemarin, dihadiri ratusan jamaah, berlangsung lancar dan penuh khidmat. Keterangan yang himpun dari tokoh masyarakat setempat, bahwa Batusaeng merupakan sebuah kampung tergolong sudah tua.

 

“Kampung Batusaeng sudah ada sejak delapan puluh tahun sebelum berdirinya pekon Sinarjawa. Dihuni lebih dari dua ratus jiwa, bermatapencaharian sebagai petani tahunan jenis komoditi kopi dan lada”, terang Mbah Suwarno (93). (HD)