Jangkar Homestay Gelar Simulasi Kebakaran Bersama BPBD Pringsewu

Pringsewu_ ungkapkasus.id

Potensi kebakaran di hotel dan homestay tinggi karena aktivitas padat, adanya dapur dan bahan mudah terbakar, serta penggunaan peralatan listrik. Penyebab umumnya adalah rokok yang tidak padam, peralatan listrik yang rusak, peralatan dapur yang terlalu panas atau terlalu penuh, serta kondisi bangunan yang tidak teratur atau kurangnya perawatan. Pengelola harus melakukan penilaian risiko, memastikan peralatan pemadam kebakaran berfungsi baik, dan menanamkan kesadaran keselamatan kepada staf dan tamu.

Bertempat di halaman Jangkar Homestay yang beralamat di Lingkungan III Pekon Sidoharjo Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu Lampung dilaksanakan Pelatihan Pencegahan dan Simulasi Kebakaran bagi Karyawan Homestay ( Minggu, 07/09/2025)

Agnes Marena Sari mewakili manajemen Jangkar Homestay Pringsewu mengatakan bahwa “Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan karyawan di lingkungan yang memiliki potensi risiko tinggi kebakaran serta untuk memberikan pelatihan kepada karyawan agar lebih siap menjaga keselamatan sekaligus memahami langkah penanganan darurat ketika terjadi kebakaran,” jelasnya.

Didampingi oleh Yudha dan Nasmai Satgas Damkar dan Penyelamatan Kabupaten Pringsewu, peserta dibekali berbagai materi penting, mulai dari teknik pemadaman dengan peralatan sederhana seperti karung basah, hingga cara menghadapi kebakaran akibat kebocoran tabung elpiji. Tidak hanya itu, mereka juga mendapat pelatihan mengoperasikan dan merawat Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

Selain materi teori, para peserta turut menjalani praktik simulasi di lapangan. Hal ini dilakukan agar keterampilan yang diperoleh dapat langsung diterapkan saat menghadapi kondisi darurat.

Sementara itu, Agus Purnomo Analis Kebencanaan Ahli Muda mewakili Nang Abidin Hasan Kalaksa BPBD Kabupaten Pringsewu menyampaikan bahwa Hotel dan Homestay rawan kebakaran karena aktivitas manusia seperti penggunaan peralatan listrik dan masak yang berisiko, serta adanya kelalaian atau perilaku tamu yang tidak hati-hati, yang dapat memicu api. Untuk mencegahnya, pengelola perlu memastikan sistem proteksi kebakaran yang andal, rutin memelihara instalasi listrik, mengelola bahan mudah terbakar, dan memberikan pelatihan evakuasi bagi tamu dan karyawan, seperti yang diatur oleh pemerintah.

“Melalui pelatihan ini, kami berharap para karyawan Homestay lebih tanggap ketika berhadapan dengan kondisi darurat serta mampu mengambil langkah terukur. Ini bagian dari komitmen kami menciptakan lingkungan kerja yang aman dan terlindungi,” pungkasnya.

Bambang