Jakarta, ungkapkasus.id
Ratusan massa aktivis asal Lampung yang tergabung dalam Triga Lampung kembali menggelar aksi di Jakarta. Mereka mengepung Kantor Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) RI hingga Istana Negara untuk menuntut pencopotan Menteri ATR/BPN Nusron Wahid dan pengukuran ulang seluruh Hak Guna Usaha (HGU) PT Sugar Group Companies (SGC) beserta anak perusahaannya. Rabu 27/8
Teriakan keras “Copot Nusron Wahid! Ukur ulang HGU PT SGC!” bergema di depan gedung ATR/BPN. Para demonstran menilai, Nusron tidak berpihak pada rakyat dan justru melanggengkan kepentingan korporasi besar.
“Hingga hari ini, Kementerian ATR/BPN tidak melangkah dan tidak menunjukkan keberpihakan pada rakyat,” tegas Indra Musta’in, Ketua DPP Akar Lampung, dalam orasinya.
Ketua DPP Pematank, Suadi Romli, menyebut konflik agraria di Lampung kian berkepanjangan akibat ketidakjelasan pemerintah. “Dari perampasan tanah, kriminalisasi petani, hingga intimidasi terhadap masyarakat yang mempertahankan haknya, semuanya terus terjadi,” ujarnya.
Nada serupa disampaikan Ketua DPP Keramat Lampung, Sudirman Dewa. Ia menilai kementerian justru memperparah masalah. “Alih-alih melindungi rakyat, mereka abai. Jika Nusron Wahid tidak sanggup menyelesaikan persoalan ini, lebih baik mundur dari jabatannya,” katanya lantang.
Usai aksi di ATR/BPN, massa melakukan long march menuju Silang Tiga Monas dan Patung Kuda untuk menyampaikan aspirasi langsung ke Presiden Prabowo Subianto. Mereka membawa dokumen resmi pengaduan terkait konflik tanah.
Koordinator aksi, Rian Bima Sakti, menegaskan kehadiran mereka di jantung ibu kota bukan sekadar unjuk rasa. “Kami datang dengan derai air mata rakyat yang tanahnya dirampas oligarki. Presiden harus memerintahkan ukur ulang HGU agar tanah bisa kembali ditanami. Tegakkan keadilan dan kedaulatan negara,” serunya.
Sebagian perwakilan massa kemudian diterima oleh Staf Khusus Presiden untuk berdialog. Mereka berharap Presiden segera mengambil langkah tegas: memerintahkan pengukuran ulang HGU PT SGC, PT ILP, PT SIL, dan PT GPM, serta mencopot Nusron Wahid dari kursi Menteri ATR/BPN.
Bambang