Bojonegoro Lahirkan Calon Juara Nasional, Kisah Heroik di Balik Ajang PEPARPEKAB

BOJONEGORO l Ungkapkasus.id

Gelaran akbar Pekan Olahraga Paralimpik Pelajar Kabupaten (PEPARPEKAB) Bojonegoro 2025 yang pertama telah resmi berakhir pada Jum’at (15/08/2025).

Ajang yang sukses menyedot perhatian publik ini bukan sekedar kompetisi, melainkan panggung bagi para atlet pelajar disabilitas untuk menunjukkan semangat juang dan bakat luar biasa mereka.

Berlangsung di Stadion Letjend H. Soedirman dan Sekolah Model Terpadu Bojonegoro, PEPARPEKAB resmi ditutup setelah dihelat sejak 4 Agustus lalu.

Menurut Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dinpora), Arief Nanang Sugianto, ajang ini adalah bukti nyata komitmen Bojonegoro dalam memberikan ruang bagi seluruh pelajar, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus, untuk berprestasi.

Klasemen akhir PEPARPEKAB 2025 menunjukkan persaingan yang begitu ketat dan mendebarkan. Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Kalirejo berhasil memimpin di puncak klasemen dengan raihan 22 poin.

Mereka disusul oleh SLB Putra Harapan yang tak kalah tangguh dengan 17 poin, dan SLB Negeri Sugihwaras di posisi ketiga dengan 14 poin.

“Persaingan antar sekolah sangat ketat. Ini membuktikan bahwa pembinaan olahraga paralimpik di Bojonegoro sudah merata dan berjalan dengan baik,” ujar Arief Nanang Sugianto.

Tiga cabang olahraga utama Para Atletik, Para Catur, dan Para Tenis Meja telah selesai dipertandingkan. Dari cabor-cabor ini, lahir sejumlah atlet muda berbakat yang kini berpotensi besar untuk mewakili Bojonegoro di kancah provinsi, bahkan nasional.

Arief Nanang juga menegaskan bahwa tujuan PEPARPEKAB melampaui sekedar perolehan medali. “Ini adalah momentum penting untuk membentuk karakter pelajar yang tangguh, jujur, dan berdaya saing sejak dini,” paparnya.

Dinpora Bojonegoro kini menargetkan ajang ini untuk melahirkan atlet-atlet disabilitas berprestasi yang siap dibina ke level lebih tinggi.

Hasil dari PEPARPEKAB 2025 ini menjadi tonggak sejarah yang menginspirasi, menunjukkan bahwa keterbatasan fisik bukanlah halangan untuk meraih mimpi dan mengharumkan nama daerah. (Prokopim)