Petani Keluhkan Pemerintah Daerah Cuek, Padi Siap Panen Terancam Rusak

Lampung Selatan, Ungkapkasus. Id

Sejumlah petani di wilayah Desa Karang Mekar kecamatan palas mengeluhkan lambannya respons pemerintah daerah terhadap kondisi padi mereka yang telah memasuki masa panen, namun belum bisa dipanen karena keterbatasan alat panen (combine harvester).

Salah satu petani, Edi, mengaku kecewa dengan sikap pemerintah kabupaten yang dinilainya kurang tanggap terhadap nasib para petani.
“Padi saya sudah tua, tinggal nunggu rusak kalau tidak segera dipanen. Tapi sampai sekarang belum ada solusi dari pemerintah,” ujar Edi saat ditemui di sawahnya, Senin (8/4).
Ia berharap ada bantuan konkret, terutama alat panen, agar hasil panen tidak sia-sia.

Keluhan para petani ini bahkan telah disampaikan ke media dan dikonfirmasi kepada Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura, Bibit Perwanto. Saat dihubungi melalui WhatsApp, Bibit menyampaikan bahwa kondisi ini terjadi secara merata di berbagai wilayah.
“Ya, yang sabar ya Mas. Semua butuh alat combine, bukan cuma kita saja. Panennya serentak soalnya,” tulis Bibit singkat dalam pesannya.

Pernyataan itu justru membuat petani semakin kecewa. Mereka merasa bahwa tidak ada langkah nyata dari pemerintah untuk mengatasi persoalan yang sudah sering terjadi setiap musim panen tiba.

Ironisnya, di tengah gencarnya pemerintah pusat menyuarakan program ketahanan pangan, swasembada, dan gizi berkelanjutan, realita di lapangan justru menunjukkan ketimpangan. Para petani yang menjadi ujung tombak ketahanan pangan justru seolah dibiarkan berjuang sendiri.

Mereka berharap pemerintah tidak hanya membuat program di atas kertas, tetapi juga hadir dengan solusi nyata bagi petani di lapangan.(Alfanijoando)