Pers Bersatu Kawal Demokrasi di Pemilu 2024: Seruan Hari Pers Nasional

Pringsewu, Ungkap kasus.id
Dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional, jajaran wartawan di seluruh Indonesia, khususnya dari Forum Wartawan Kompeten (FWK) Wilayah Lampung, mengambil peran aktif dalam upaya memastikan penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang adil dan demokratis. Dengan semangat “Jayalah Pers Indonesia, Kedepankan Demokrasi dan Keadilan”, para jurnalis di Tanah Air diingatkan akan tanggung jawab mereka dalam menjaga integritas dan objektivitas informasi, terutama menjelang pemungutan suara yang akan berlangsung pada 14 Februari mendatang. Minggu 11-2-2024
Momentum Hari Pers Nasional tahun ini terasa semakin penting mengingat tantangan yang dihadapi oleh proses demokrasi di Indonesia, khususnya terkait dengan berbagai potensi pelanggaran pemilu yang bisa mengancam keadilan dan kejujuran selama proses pemilu berlangsung. JUMADI.MR, perwakilan dari FWK Wilayah Lampung, menekankan pentingnya peran media dan wartawan dalam mengawasi dan melaporkan setiap indikasi pelanggaran yang dapat mengganggu jalannya pemilu yang demokratis.
Potensi pelanggaran yang menjadi fokus pengawasan meliputi, namun tidak terbatas pada, kampanye di luar jadwal yang ditentukan, penyampaian laporan dana kampanye yang tidak akurat, pemasangan alat peraga kampanye yang melanggar aturan, penggunaan fasilitas atau anggaran negara untuk kegiatan kampanye, pemalsuan data pemilih, upaya menggagalkan pemungutan suara, praktik pemilih memberikan suara lebih dari satu kali, pemaksaan terhadap pemilih, praktik politik uang, manipulasi hasil pemungutan suara, hingga keberpihakan aparatur negara terhadap salah satu atau beberapa peserta pemilu.
Peran pers dalam mengawasi pemilu sangat krusial dalam memastikan bahwa setiap warga negara memiliki akses ke informasi yang akurat dan tidak bias, sehingga mereka dapat membuat keputusan berdasarkan informasi yang benar saat memilih. Media massa memiliki tanggung jawab untuk menyajikan berita dan analisis yang mendalam tentang proses pemilu, termasuk mengungkapkan kegiatan kampanye, pembiayaan politik, hingga proses pemungutan dan penghitungan suara.
Selain itu, pers juga berperan sebagai mediator antara publik dan pemangku kepentingan pemilu, termasuk lembaga pemilu, partai politik, calon peserta pemilu, dan lembaga pengawas. Dengan demikian, pers dapat memberikan wawasan tentang dinamika politik yang berlangsung serta mengidentifikasi dan menginformasikan tentang potensi masalah yang dapat mengganggu integritas pemilu.
Pada Hari Pers Nasional ini, seluruh elemen masyarakat, termasuk para wartawan, diingatkan akan pentingnya memelihara etika jurnalistik dan integritas profesional dalam melaporkan dan menganalisis pemilu. Kejujuran, ketepatan, dan keseimbangan dalam pelaporan tidak hanya merupakan prinsip dasar jurnalisme, tapi juga fondasi bagi demokrasi yang kuat dan adil.
“Jaya Selalu Pers Indonesia” bukan hanya sebuah seruan, melainkan juga sebuah harapan bahwa pers di Indonesia dapat terus menjadi pilar penting dalam pembangunan demokrasi dan keadilan sosial. Dengan pemilu yang semakin dekat, tugas pers dalam mengedukasi, menginformasikan, dan mengawasi menjadi semakin kritikal. Melalui dedikasi dan komitmen terhadap kebenaran dan keadilan, pers Indonesia dapat membantu memastikan bahwa Pemilu 2024 berlangsung dalam semangat demokrasi yang sejati.
(Red)