Petani Pringsewu Menjerit, Bulog Tak Serap Gabah Saat Panen Raya

Pringsewu – ungkapkasus.id

Jeritan petani kembali terdengar di Kabupaten Pringsewu. Pasalnya, harga gabah kering panen (GKP) anjlok karena Perum Bulog tidak melakukan pembelian dari petani saat panen raya.

Di tiga kecamatan, yakni Pardasuka, Ambarawa, dan Pringsewu, panen padi berlangsung serentak sejak pekan lalu. Namun hasil panen itu justru membuat petani merugi karena harga gabah turun jauh di bawah harapan.

Seorang petani asal Pardasuka, dedi, mengaku kecewa.
“Bulog seperti mempermainkan petani. Kami sudah susah payah merawat padi, tapi saat panen harga malah jatuh dan tidak ada penyerapan dari Bulog,” ujarnya dengan nada kesal, Senin (8/9/2025).

Dedi bahkan menyampaikan kekecewaannya langsung kepada Presiden Prabowo Subianto. “Kami berharap Pak Presiden bisa turun tangan. Jangan biarkan petani selalu kalah dan hanya jadi korban permainan harga,” tegasnya.

Kondisi ini membuat sebagian petani terpaksa menjual hasil panennya ke tengkulak dengan harga murah, agar tetap bisa menutup biaya pupuk dan perawatan sawah. Padahal, Bulog seharusnya hadir untuk menjaga stabilitas harga dan melindungi petani.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, Dinas Pertanian Kabupaten Pringsewu belum memberikan tanggapan resmi terkait keluhan para petani. Warga berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret agar harga gabah kembali stabil dan petani tidak terus merugi.

Bambang