Lampung Selatan, Ungkapkasus.id
Traktor perahu atau boat tractor, alat modern untuk membajak sawah, kini hadir perdana di Kabupaten Lampung Selatan. Alat mesin pertanian (alsintan) ini diuji coba langsung oleh para petani di persawahan Desa Palas Pasemah, Kecamatan Palas, pada Sabtu (5/7/2025).
Traktor perahu dirancang khusus untuk mengolah lahan rawa dan sawah berlumpur dalam, serta diklaim mampu beroperasi di lahan basah maupun kering. Teknologi ini dinilai sebagai solusi modern dalam pengolahan lahan pertanian yang sulit dijangkau oleh traktor konvensional.
Anggota Komisi II DPRD Provinsi Lampung, H. Aribun Sayunis, S.Sos., M.M., yang turut hadir dalam uji coba tersebut menyatakan, traktor perahu sangat ideal digunakan di wilayah dengan kontur lahan rawa.
“Mudah-mudahan dengan traktor model seperti itu bisa mempercepat pengolahan lahan,” ujar Aribun kepada wartawan.
Meskipun masih dalam tahap prototipe, kinerja traktor perahu sudah menunjukkan hasil yang cukup menjanjikan. Aribun menjelaskan bahwa dalam satu hari, alat ini mampu mengolah lahan seluas dua setengah hektare.
“Lahan yang sudah produktif mampu diolah oleh traktor perahu yaitu dua setengah hektare dalam satu hari,” katanya.
Lebih lanjut, Aribun memaparkan bahwa fitur yang dimiliki traktor perahu cukup lengkap, tidak jauh berbeda dari traktor pada umumnya. Di antaranya terdapat roda apung, singkal, bajak, luku, dan rotari.
Menurutnya, traktor perahu ini merupakan bagian dari upaya mendukung program nasional dalam mewujudkan kedaulatan dan swasembada pangan.
“Kita harus menyiapkan alat-alat yang modern seperti traktor perahu, kereta pator, drone, combine, dan alat tanam mesin,” ungkapnya.
Aribun menambahkan bahwa alat ini dibelinya dari PT Adro sebagai proyek percontohan untuk wilayah Lampung Selatan. Jika mendapat sambutan baik dari kelompok tani, pengajuan anggaran ke tingkat provinsi dan pusat akan dilakukan.
“Saya beli dari PT Adro untuk ditrial di lokasi kita pertama di Lampung Selatan. Ke depan, tergantung pada kelompok tani. Jika mereka berminat, maka akan kita ajukan anggaran di Provinsi Lampung dan juga ke kementerian,” jelasnya.
Tak hanya itu, Aribun juga memperkenalkan teknologi drone tanam berbasis GPS. Drone tersebut mampu beroperasi secara otomatis dan dapat dikendalikan dari jarak jauh.
“Saya bisa menginstruksikan dari jauh. Itu autonomous, bisa ada treknya,” ujar dia.
Ia pun memperkenalkan teknologi mikroorganisme yang berfungsi sebagai pemberat gabah saat ditebar. Selain menambah berat, teknologi ini juga diyakini dapat menyuburkan tanah dan meningkatkan daya tumbuh padi.
Dengan hadirnya alat-alat pertanian modern ini, para petani diharapkan bisa lebih efisien dalam bekerja dan mampu meningkatkan hasil panen secara signifikan.(joe/yg)